#NCC JAJANAN TRADISIONAL INDONESIA
WEEK
BLENDUNG WATUNG
Nama jajanan ini terdengar agak aneh di
telinga tapi bagi kami yang lahir di kota kecil kota batik Pekalongan jajanan
lawas ini sangat familiar. Blendung watung merupakan jajanan tradisional yang
terbuat dari singkong parut dengan isian gula merah sisir lalu digoreng apabila
dinikmati anget-anget ada sensasi cairan gula merah nan legit di mulut dengan
gurihnya singkong parut.
Semenjak saya tinggal di Jakarta saya juga
menemukan jajajan lawas ini dan ternyata namanya misro, tapi saya lebih sering
membuat sendiri kecuali bahan-bahannya mudah kita temukan proses membuatnya
juga gampang.
Mengenang jajanan lawas mengenang masa lalu,
terkadang merindukan masa kecil kita. Waktu dimana kita bisa menikmati jajanan murah
meriah bersama teman-teman main, teman-teman sekolah dengan uang saku yang
diberikan oleh orang tua kita. Alangkah indahnya. Jajanan tanpa bahan pengawet
tanpa pemanis buatan bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya oleh tubuh
kita, duh....kangen sekali.
Blendung watung a.k.a misro sebenarnya mirip
dengan combro, hanya isinya yang berbeda. Resep blendung watung ini hasil
modifikasi saya sendiri dengan isian enten-enten atau unti. Kulitnya juga saya
tambahkan dengan irisan daun bawang dan seledri untuk menambah aroma sedap.
Silahkan yang penasaran ingin menikmati blendung watung ini, yuk kita coba di
dapur kita masing-masing.
BLENDUNG WATUNG
Resep: Modifikasi Maya Efendy
Untuk 13 buah
Bahan Isi:
100 gram kelapa parut kasar
75 gram gula merah , sisir
1/4 sendok teh garam
1 lembar daun pandan
200 ml air
100 gram kelapa parut kasar
75 gram gula merah , sisir
1/4 sendok teh garam
1 lembar daun pandan
200 ml air
2 sdt Gula pasir
Bahan Kulit
700 gram singkong
parut
½ sdt garam
Irisan daun seledri
Irisan daun bawang
Minyak untuk
menggoreng secukupnya
Cara Membuat
1.
Aduk rata singkong parut, garam, daun seledri
dan daun bawang
2.
Ambil sedikit adonan. Pipihkan. Beri isi.
Bentuk bulat pipih.
3.
Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan
dengan api sedang sampai matang.
Salam selalu pencinta jajanan tradisional Indonesia