Jumat, 20 Desember 2013

LEPET PISANG


Aroma buah pisang mempertinggi cita rasa kue dan kue pun terasa lembut. Pisang merupakan buah favorit banyak orang, sehingga banyak sekali pisang diolah menjadi berbagai kudapan bukan hanya cake saja. Pisang juga bisa diolah menjadi roti, crepe, pastry, snack, pai, pudding, pancake, kue tradisional bahkan sampai kue kering.

Buah pisang mengandung banyak vitamin dan mineral. Sebaiknya menyimpan pisang digantung dalam keadaan suhu ruang dan jangan disimpan didalam lemari pendingin karena pisang mengandung gas tinggi dan kulit pisang lebih mudah menghitam dan bonyok.


Ada beberapa jenis pisang yang bisa diolah menjadi kudapan ataupun langsung di konsumsi, antara lain:

Pisang Ambon
  • Kulitnya halus. Warnanya berubah menjadi kuning jika matang.
  • Daging buah berwarna agak krem dan mempunyai kekerasan sedang.
  • Aromanya harum dan rasanya manis.
  • Cocok dikonsumsi dalam bentuk segar setelah matang atau diolah menjadi banana cake.

Pisang Ambon Lumut
  • Warna kulitnya hijau sampai hijau kekuningan ketika matang.
  • Daging buahnya berwarna lebih putih, dengan ukuran yang lebih kecil dan teksturnya lebih lunak dari pisang ambon.
  • Aromanya lebih harum dan cita rasanya lebih manis dari pisang ambon.
  • Bisa dikonsumsi langsung.

Pisang Raja
  • Kulitnya cenderung tebal, kasar, dan akan berwarna kuning jika matang.
  • Daging buahnya berwarna krem kekuningan dan permukaannya agak berbulu (tidak mulus).
  • Aromanya harum, cita rasanya legit dan manis.
  • Selain dikonsumsi langsung, bisa juga diolah menjadi es pallu butung atau pisang ijo.

Pisang Raja Sereh
  • Kulit buahnya tipis, berwarna kuning kecokelatan, dan berbintik cokelat gelap jika sudah matang.
  • Daging buahnya lunak dan berwarna putih.
  • Rasanya agak asam dan aromanya tidak terlalu tajam.
  • Cocok dimakan langsung.

Pisang Mas
  • Kulitnya tipis dan berwarna kuning keemasan saat matang.
  • Daging buahnya beraroma harum, teksturnya halus, warnanya kuning terang, dan rasanya sangat manis.
  • Cocok untuk dimakan langsung atau digoreng.

Pisang Kepok
  • Kulitnya agak tebal, berwarna hijau ketika mentah, dan menjadi kuning saat matang.
  • Daging buahnya berwarna krem dan bertekstur halus.
  • Meskipun bisa dikonsumsi langsung, pisang kepok lebih lezat jika direbus, dikukus, atau digoreng. (Sumber Femina)




Jadi ingat waktu masih SD sampai SMA sering sekali Almarhumah ibu menyuruh saya membeli pisang dan ternyata pada waktu itu pertama kali saya membeli dan memilih pisang sendiri, senang sekali. Setibanya dirumah ibu melihat pisang yang saya beli dan ekspresi beliau seperti marah ha…ha…ternyata benar adanya, pisang yang saya beli bukan pisang yang siap dikonsumsi dan tidak benar-benar tua lalu beliau menyuruh saya mengembalikan dan menukarkan dengan pisang yang lain yang matang sambil member tahu saya bagaimana cara memilih pisang yang tua. Untuk selanjutnya saya membeli pisang selalu hati-hati daripada kerja dua kali bolak-balik hanya karena pisang yang tidak siap dikonsumsi ha..ha…ternyata teringat sampai sekarang, sungguh pelajaran yang berharga.

Saya punya langganan penjual pisang, dia punya dua kios, satu ada di dalam pasar Kranggan lantai bawah dan yang satu lagi biasanya saya lebih senang membeli pisang di kios mamang yang dipinggir jalan raya sebelum pasar, lebih lega rasanya dan puas memilih pisang. Si mamang penjual pisangnya ramah, baik dan selalu menawarkan pisang yang benar-benar tua dan siap untuk kita santap. Karena langganan, saya sering diberi bonus pisang ambon yang sudah matang, biasanya saya simpan untuk membuat cake pisang. Seringnya saya beli pisang raja sereh ha…ha…favorit ayah dan nok Ness, kalaupun ada pisang kepok yang matang bentuknya bantet montok saya tidak pernah menolak untuk membelinya karena di pasar kranggan jarang menemukan pisang kepok yang mantap seperti pasar yang ada di tempat asal saya. Pisang kepok ini sering saya olah menjadi kue pisang favorit keluarga saya yaitu lepet pisang. Kue ini cocok lho untuk isian snack box, karena kue ini termasuk best seller tante saya di Pekalongan. Almarhum ibu saya sering sekali membuat lepet pisang ini, sekali beli pisang kepok setandan terkadang setelah diolah dibagikan dengan tetangga dan family yang lain. Kenangan yang tak terlupakan. Padahal resepnya mudah dan simple lho, yang penting pisangnya yang benar-benar matang ya, sumber resep dari keluarga besar saya.


Lepet Pisang
Resep: Keluarga Boedjang Rasad

Bahan kulit:
  • 1 sisir pisang saba/kepok kuning
  • 50 gram tepung beras
  • ¼  sendok teh garam
  • Daun pisang untuk membungkus

Bahan isi:
  • 200 gram kelapa parut kasar
  • 75 gram gula merah, disisir halus
  • 25 gram gula pasir
  • 1 lembar daun pandan
  • ¼ sendok teh garam
  • 100 ml air

Cara membuat:
  1. Isi : masak kelapa parut kasar, gula merah, gula pasir, garam, daun pandan dan air sambil diaduk sampai meresap dan kering. Sisihkan.
  2. Kulit: Haluskan pisang kepok cukup dengan menggunakan ulekan yang dibungkus plastik. Tambahkan tepung beras dan garam lalu aduk sampai tercampur rata.
  3. Siapkan daun pisang. Ambil satu sendok makan adonan isi dengan unti. Tutup dengan satu sendok makan lagi. Lalu gulung dan lipat kedua pinggirnya. Sampai adonan habis.
  4. Kukus 30 menit diatas api sedang sampai matang. Sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati d



2 komentar:

  1. andrianykh11/06/14, 19.53

    sdh di coba dan rasanya enaaaaak.. thx resepnya bu..

    BalasHapus
  2. Terima kasih juga mbak andriany udh mampir, semoga bermanfaat ya :)

    BalasHapus