Selasa, 24 Desember 2013

 NAGASARI

Tak terasa Nok Ness sudah satu setengah tahun, waktunya imunisasi pediacel yang keempat. Yuk, kita ke RSIA Permata Cibubur ya nok? Alhamdulillah dapat nomor antrian dua, biasanya selalu dapat nomor antrian antara 10-15. Setelah pulang imunisasi saya mampir kios seberang rumah sakit, tergoda melihat pisang tanduk yang yang bohay dan tua.
Sampai rumah nok ness tertidur, waktunya membuat cemilan. Pilihan saya membuat nagasari. Daun pisang sudah saya siapkan sebelumnya, untuk menghindari daun pisang yang mudah sobek dengan menjemurnya sebentar sampai agak layu lalu siapkan potongan-potongan daun pisang sesuai ukuran untuk nagasari. Bersihkan potongan-potongan daun pisang dengan lap basah, daun pisang siap untuk membungkus adonan apa saja atau simpan untuk esok harinya.

Nagasarinya uenakkkk kata ayah, hihihi…senangnya, nok ness suka sekali makan nagasari, enak karena pisangnya juga benar-benar matang. Satu resep menjadi dua puluh bungkus, saya mencoba menyimpan empat bungkus untuk esok hari ternyata masih enak. Saya ingat ibu saya sering membuat nagasari dan buatan beliau menjadi favorit keluarga besar saya. Beliau selalu membuat nagasari dengan campuran maizena, berhubung stok maizena tinggal sedikit hanya ada stok tepung hunkwe dan sagu. Akhirnya nagasari saya buat dengan campuran kedua tepung tersebut, hasilnya agak kenyal dan rasanya menurut saya lebih enak daripada menggunakan tepung beras saja. Tapi semua kembali ke selera masing-masing ya.
Sumber resep dari majalah Sedap Pemula dan saya modifikasi sedikit. Stok bahan-bahan yang lain sudah siap semua, langsung deh membuat Nagasari dengan resep dibawah ini.


Nagasari ( Kue Pisang)
Untuk 20 buah

Bahan:
  • 2 buah pisang tanduk, iris bulat menjadi 20.
  • 150 gram tepung beras
  • 150 gram gula pasir
  • 650 ml santan dari ½ butir kelapa
  • ½ sendok teh garam
  • 1/8 sendok teh vanili bubuk
  • 2 lembar daun pandan, simpulkan
  • 25 gram tepung hunkwe
  • 25 gram tepung sagu
  • Daun pisang untuk membungkus

Cara membuat:
  1. Larutkan tepung sagu dan tepung hunkwe dengan 200 ml santan, sisihkan.
  2. Larutkan tepung beras, gula pasir, garam dan vanili bubuk di dalam 450 ml santan. Masak bersama pandan sambil diaduk sampai kalis.
  3. Masukkan larutan tepung sagu dan hunkwe. Aduk sampai licin dan berminyak.
  4. Ambil daun pisang, letakkan satu iris daun pandan.
  5. Letakkan adonan. Letakkan satu iris pisang. Tutup dengan adonan.
  6. Bungkus dengan daun pisang.
  7. Kukus 45 menit dengan api sedang sampai matang. Sajikan.


Selamat mencoba dan menikmati d

Minggu, 22 Desember 2013

CUPCAKES MANGGA

Bulan Desember bulan penutup tahun bersamaan dengan musim buah mangga, dimana-mana harum mangga menggoda sekali, di pinggir-pinggir jalan pedagang buah dengan tumpukan berbagai jenis mangga, semua pasti tergoda ingin membelinya. Begitu pula dengan saya rasanya ingin memborong buah mangga. Teringat apa kata ibu mertua, weekend kita mau panen mangga dan akhirnya niat membeli pun batal. Tiba waktunya panen mangga pohonnya adik ipar, wow…wow….harum mangga manalagi membuat saya tak sabar ingin mengupas dan melahapnya. Nok Ness pun suka melahap mangga manalagi, kalau masak rasanya manis sekali serasa madu.


Pulang ke rumah bawa sekantong mangga manalagi sampai bosan kalau dimakan begitu saja. Terpikir untuk membuat cake dari mangga, setelah melihat setumpuk cup kecil warna merah berbintik putih. Saya putuskan membuat cupcakes mangga, penasaran dengan rasanya. Cupcakes tanpa topping memang sengaja padahal masih ada ganache putih di freezer tapi memang pingin merasakan  yang polos, agar terasa rasa aslinya. Ternyata Nok Ness doyan padahal menurut saya agak lengket rasanya enak, legit tapi rasa mangganya samar-samar dan harum mangganya sudah tercampur dengan aroma bubuk spekoek. Lain waktu kudu mencoba lagi dengan mengurangi pure mangga.  O iya, ternyata ngovennya kurang lama jadi waktu cakenya saya keluarin dari oven atasnya agak turun. Kemungkinan mangga banyak mengandung air, jadi pemanggangannya perlu diperhatikan. Langsung ke resepnya saja ya.


Cupcakes Mangga

Bahan-bahan:
  • 240 gram pure mangga manalagi
  • 200 gram gula pasir
  • 100 gram telur ayam ( 2 butir )
  • 240 gram tepung terigu
  • ¼ sendok teh baking powder
  • ¼ sendok teh bumbu spekoek
  • 80 ml susu cair
  • 56 ml minyak sayur
Cara membuat:
  1. Kocok pure mangga dan gula dengan kecepatan tinggi hingga gulanya menjadi halus setelah rata masukkan telur ayam tanpa mengurangi kecepatan asal tercampur rata tidak sampai mengembang dan kental.
  2. Setelah itu dengan kecepatan rendah masukan tepung terigu yang sudah di campur dengan baking powder dan bumbu spekuk ke dalam campuran pisang. Setelah itu masukan susu cair sedikit demi sedikit aduk balik dengan spatula dan setelah tercampur baru masukan minyak sayur aduk balik dengan spatula sampai rata.Tuang ke dalam cup yang sudah disiapkan sebelumnya.
  3. Oven cupcake 150 derajat selama kurang lebih 1 jam atau sampai matang.
  4. Siap dihias dengan aneka topping atau langsung sajikan.



Selamat mencoba dan menikmati 
PUDDING LAPIS NANGKA


Pudding merupakan dessert yang sangat favorit, tak pernah bosan membuat pudding karena pudding bisa kita buat beraneka ragam bentuk, tampilan dan rasa sesuai selera kita. Pudding yang gurih atau pudding yang manis, dan pudding segar pun menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi hidangan penutup. Resep pudding kali ini menggunakan nangka yang dipotong dadu dengan berlapis susu, sungguh menyegarkan tidak peduli cuaca mendung tetap enak untuk santapan sepanjang hari. Wangi buah nangka membuat pudding ini sangat menggoda tentu saja menggiurkan apalagi dengan lapisan susu membuat tampilannya lebih menarik dan cantik.

Resep pudding ini hasil otak-atik sendiri tapi sebenarnya keluarga besar saya sering sekali membuat pudding ini apalagi tante saya, biasanya hanya dua lapis tapi lain halnya dengan saya pengennya empat lapis, agar nampak  lebih cantik. Resep seperti halnya pudding simple yang lain hanya kudu telaten melapisnya saja. Setelah lapisan pertama berlangit belum terlalu keras, setengah beku baru kita tuang lapisan kedua dengan bantuan sendok sayur secara perlahan jangan sampai bocor, begitu juga dengan lapisan berikutnya dengan menuang adonan agar bening yang ditabur nangka secara bergantian. Lebih lengkapnya yuk kita simak resepnya.






Pudding Lapis Nangka

Bahan Lapisan I:
  • 600 ml air
  • 3 sachet susu kental manis
  • 50 gram gula pasir
  • 1/4 sendok teh garam
  • ½ bungkus agar-agar bubuk putih (40 gram)

 Bahan lapisan II:
  • 5 mata nangka yang sedang, potong dadu
  • 120 gram gula pasir
  • 800 ml air
  • 1 bungkus agar-agar bubuk warna hijau

Cara membuat:
  1. Lapisan I : Larutkan susu kental manis dan air, tambahkan gula pasir dan agar-agar bubuk, aduk rata.
  2. Rebus sambil diaduk sampai mendidih. Masukkan garam, aduk rata.
  3. Bagi rebusan menjadi dua bagian.
  4. Tuang sebagian pudding ke dalam Loyang 20x20x7 cm. Biarkan setengah beku.
  5. Lapisan II : Larutkan agar-agar bubuk, gula pasir dengan air. Aduk rata. Rebus sampai mendidih.
  6. Bagi adonan menjadi dua bagian. Tuang sebagian diatas pudding lapisan satu, tabur dengan setengah bagian nangka. Biarkan setengah membeku.
  7. Panaskan sisa adonan pudding lapisan I, Tuang diatas lapisan kedua. Biarkan setengah membeku.
  8. Begitu juga dengan lapisan keempat, panaskan sisa adonan lapisan II. Tuang diatas lapisan ketiga.
  9. Tabur dengan sisa nangka.
  10. Bekukan di dalam lemari pendingin. Potong-potong. Sajikan.



Selamat mencoba dan menikmati 

Jumat, 20 Desember 2013

LEPET PISANG


Aroma buah pisang mempertinggi cita rasa kue dan kue pun terasa lembut. Pisang merupakan buah favorit banyak orang, sehingga banyak sekali pisang diolah menjadi berbagai kudapan bukan hanya cake saja. Pisang juga bisa diolah menjadi roti, crepe, pastry, snack, pai, pudding, pancake, kue tradisional bahkan sampai kue kering.

Buah pisang mengandung banyak vitamin dan mineral. Sebaiknya menyimpan pisang digantung dalam keadaan suhu ruang dan jangan disimpan didalam lemari pendingin karena pisang mengandung gas tinggi dan kulit pisang lebih mudah menghitam dan bonyok.


Ada beberapa jenis pisang yang bisa diolah menjadi kudapan ataupun langsung di konsumsi, antara lain:

Pisang Ambon
  • Kulitnya halus. Warnanya berubah menjadi kuning jika matang.
  • Daging buah berwarna agak krem dan mempunyai kekerasan sedang.
  • Aromanya harum dan rasanya manis.
  • Cocok dikonsumsi dalam bentuk segar setelah matang atau diolah menjadi banana cake.

Pisang Ambon Lumut
  • Warna kulitnya hijau sampai hijau kekuningan ketika matang.
  • Daging buahnya berwarna lebih putih, dengan ukuran yang lebih kecil dan teksturnya lebih lunak dari pisang ambon.
  • Aromanya lebih harum dan cita rasanya lebih manis dari pisang ambon.
  • Bisa dikonsumsi langsung.

Pisang Raja
  • Kulitnya cenderung tebal, kasar, dan akan berwarna kuning jika matang.
  • Daging buahnya berwarna krem kekuningan dan permukaannya agak berbulu (tidak mulus).
  • Aromanya harum, cita rasanya legit dan manis.
  • Selain dikonsumsi langsung, bisa juga diolah menjadi es pallu butung atau pisang ijo.

Pisang Raja Sereh
  • Kulit buahnya tipis, berwarna kuning kecokelatan, dan berbintik cokelat gelap jika sudah matang.
  • Daging buahnya lunak dan berwarna putih.
  • Rasanya agak asam dan aromanya tidak terlalu tajam.
  • Cocok dimakan langsung.

Pisang Mas
  • Kulitnya tipis dan berwarna kuning keemasan saat matang.
  • Daging buahnya beraroma harum, teksturnya halus, warnanya kuning terang, dan rasanya sangat manis.
  • Cocok untuk dimakan langsung atau digoreng.

Pisang Kepok
  • Kulitnya agak tebal, berwarna hijau ketika mentah, dan menjadi kuning saat matang.
  • Daging buahnya berwarna krem dan bertekstur halus.
  • Meskipun bisa dikonsumsi langsung, pisang kepok lebih lezat jika direbus, dikukus, atau digoreng. (Sumber Femina)




Jadi ingat waktu masih SD sampai SMA sering sekali Almarhumah ibu menyuruh saya membeli pisang dan ternyata pada waktu itu pertama kali saya membeli dan memilih pisang sendiri, senang sekali. Setibanya dirumah ibu melihat pisang yang saya beli dan ekspresi beliau seperti marah ha…ha…ternyata benar adanya, pisang yang saya beli bukan pisang yang siap dikonsumsi dan tidak benar-benar tua lalu beliau menyuruh saya mengembalikan dan menukarkan dengan pisang yang lain yang matang sambil member tahu saya bagaimana cara memilih pisang yang tua. Untuk selanjutnya saya membeli pisang selalu hati-hati daripada kerja dua kali bolak-balik hanya karena pisang yang tidak siap dikonsumsi ha..ha…ternyata teringat sampai sekarang, sungguh pelajaran yang berharga.

Saya punya langganan penjual pisang, dia punya dua kios, satu ada di dalam pasar Kranggan lantai bawah dan yang satu lagi biasanya saya lebih senang membeli pisang di kios mamang yang dipinggir jalan raya sebelum pasar, lebih lega rasanya dan puas memilih pisang. Si mamang penjual pisangnya ramah, baik dan selalu menawarkan pisang yang benar-benar tua dan siap untuk kita santap. Karena langganan, saya sering diberi bonus pisang ambon yang sudah matang, biasanya saya simpan untuk membuat cake pisang. Seringnya saya beli pisang raja sereh ha…ha…favorit ayah dan nok Ness, kalaupun ada pisang kepok yang matang bentuknya bantet montok saya tidak pernah menolak untuk membelinya karena di pasar kranggan jarang menemukan pisang kepok yang mantap seperti pasar yang ada di tempat asal saya. Pisang kepok ini sering saya olah menjadi kue pisang favorit keluarga saya yaitu lepet pisang. Kue ini cocok lho untuk isian snack box, karena kue ini termasuk best seller tante saya di Pekalongan. Almarhum ibu saya sering sekali membuat lepet pisang ini, sekali beli pisang kepok setandan terkadang setelah diolah dibagikan dengan tetangga dan family yang lain. Kenangan yang tak terlupakan. Padahal resepnya mudah dan simple lho, yang penting pisangnya yang benar-benar matang ya, sumber resep dari keluarga besar saya.


Lepet Pisang
Resep: Keluarga Boedjang Rasad

Bahan kulit:
  • 1 sisir pisang saba/kepok kuning
  • 50 gram tepung beras
  • ¼  sendok teh garam
  • Daun pisang untuk membungkus

Bahan isi:
  • 200 gram kelapa parut kasar
  • 75 gram gula merah, disisir halus
  • 25 gram gula pasir
  • 1 lembar daun pandan
  • ¼ sendok teh garam
  • 100 ml air

Cara membuat:
  1. Isi : masak kelapa parut kasar, gula merah, gula pasir, garam, daun pandan dan air sambil diaduk sampai meresap dan kering. Sisihkan.
  2. Kulit: Haluskan pisang kepok cukup dengan menggunakan ulekan yang dibungkus plastik. Tambahkan tepung beras dan garam lalu aduk sampai tercampur rata.
  3. Siapkan daun pisang. Ambil satu sendok makan adonan isi dengan unti. Tutup dengan satu sendok makan lagi. Lalu gulung dan lipat kedua pinggirnya. Sampai adonan habis.
  4. Kukus 30 menit diatas api sedang sampai matang. Sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati d



Rabu, 11 Desember 2013

SALA LAUAK




Setelah melihat postingan dari Uni Honesty Rasyid, saya langsung terbayang dengan aroma khas makanan dari Sumatera barat tepatnya daerah Pariaman yaitu sala lauak. Setelah memberikan komentar di postingan Uni, ternyata ada inbox. Keesokan harinya sepulang dari pasar, pembantu saya memberikan sebuah bingkisan, “Bu ini ada yang ngirim paket” kata pembantu saya. Huaaa….apa isinya ya, langsung saya buka dan ternyata ada kiriman dari Mama Puti isinya tepung sala lauak dan keripik singkong dadu yang ternyata renyah dan gurih, Horeee…..sungguh ini kesukaan saya, terima kasih Mama Puti. Sudah lama sekali pengen makan sala lauak. Terakhir makan waktu saya tinggal di Bumi Dirgantara Permai, tetangga saya ibu Asmayar asalnya dari Pariaman sering sekali membuat sala lauak. Saya sebagai tetangganya selalu mendapat kiriman Sala Lauak, bikinannya enak.

Hari ini langsung eksekusi karena sudah tidak sabar lagi menikmatinya apalagi musim hujan begini, harus ada cemilan di rumah. Setelah membaca bahan-bahan tambahan dan cara membuat di kemasan tepung, saya langsung menyiapkan semua yaitu rebon saya beli Rp3000,- ternyata dapat 75 gram, daun kunyit yang dirajang halus, daun bawang, cabe merah keriting.

Sala lauak ini aroma khas daun kunyit sangat terasa. Saya mencoba membuat satu bungkus tepung dan menjadi 34 buah salak lauak, berat adonan waktu belum digoreng 40 gram dengan bentuk bola-bola. Setelah digoreng ternyata aroma khasnya keluar, sudah tidak sabar ingin mencicipi dan ternyata enak menurut saya, tetapi kurang asin sedikit. Setelah pulang kantor suami mencicipi dan ternyata kata suami bumbu rempahnya terlalu kuat, terus saya bilang kemungkinan daun kunyitnya terlalu banyak. Untuk pembuatan selanjutnya saya akan mengurangi daun kunyit, untuk resep ini saya menggunakan dua lembar. Selanjutnya saya cukup menggunakan satu lembar saja. Penggunaan daun kunyit sesuai selera saja ya, karena aromanya tajam. Kalau tidak ada tepung sala lauak bisa menggunakan tepung beras yang disangrai resepnya ada di dapurnya Uni Honesty Rasyid, resep asli di sini.


Sala Lauak
 
Bahan:

  • 1 bungkus tepung sala lauak (440 gram)
  • Cabe giling (4 buah cabe merah keriting tumbuk kasar)
  • 2 lembar daun kunyit  iris halus
  • Daun bawang iris halus secukupnya
  • Ikan asin/udang kecil (saya menggunakan 30 gram rebon yang direndam dengan air panas, lalu tiriskan)
  • 5-6 gelas air mendidih/matang ( 1 liter air )
  • Garam
  • penyedap rasa (skip)

Cara membuat:
Panaskan sedikit tepung ( satu bungkus tepung saya sangrai), lalu masukkan cabe giling, daun kunyit, daun bawang, garam, dan penyedap rasa (kalau pake). Masukkan air mendidih, lalu aduklah sampai menjadi adonan yang bisa dibentuk, lalu bulatkan dan isi didalamnya dengan ikan asin/udang kecil (kalau saya, rebon langsung saya campur ke dalam adonan). Goreng hingga matang kemerahan dan sala lauak siap disajikan.  



Terima kasih Mama Puti kiriman tepung sala lauk dan keripik singkong dadu khas Minang, ini dia penampakannya.


Selamat mencoba dan menikmati d


PROLL TAPE KEJU WIJEN

(Satu resep Proll tape dengan loyang 20x20 cm)

(Dua resep Proll tape dengan loyang 20x20 cm)

Apa sebabnya kudapan ini diberi nama proll tape ya? Mungkin waktu kita makan kalau bahasa jawa langsung kemeprul bahasa Indonesianya apa ya he…he…
Proll tape dengan cake tape jelas beda, proll tape lebih dominan tapenya karena tapenya lebih banyak daripada bahan-bahan lainnya, teksturnya lebih padat dan rasanya jelas tape banget dengan perpaduan krenyes-krenyes topping yang kita suka, kalau dibilang butter cake bukan juga karena butter cake menteganya dengan cara dikocok kalau proll tape mentega dicairkan. Cara pembuatan proll tape lebih mudah daripada cake, tanpa mixerpun jadi. Telur hanya dikocok lepas. Nah, kalau cake tape teksturnya lebih ringan dan lembut sekali terkadang rasa tapenya samar-samar, karena pemakaian tapenya cenderung lebih sedikit. Cara pembuatannya telur harus dikocok dengan mixer sampai mengembang dan kental berjejak sehingga cake mengembang sempurna.

Untuk menghasilkan proll tape yang enak tergantung dari penggunaan tapenya, lebih baik tape yang benar-benar masak, kuning dan manis.
Seminggu ini saya membuat proll tape dua kali, yang pertama saya membuat satu resep dengan menggunakan santan dan loyang 20x20cm, ternyata hasilnya tipis. Kedua kalinya saya menggunakan susu cair uht dengan dua resep dan loyang 20x20cm hasilnya tebal, lebih puas makannya he…he….tapi idealnya satu resep menggunakan loyang 18x18 cm atau 30x10 cm ketebalannya cukup. Resep proll tape ini menggunakan resep Mbak Hesti ada di sini dengan modifikasi sedikit.

Berhubung kamera dibawa ayah ke Garut untuk pemotretan akhirnya saya mencoba memotret pembuatan proll tape yang kedua dengan menggunakan Blackberry, penasaran dengan hasil photonya. So pasti beda hasilnya ya, no problem yang penting proll tapenya yummy…..


Proll Tape

Bahan:

  • 300 gram tape singkong
  • 75 gram gula pasir
  • ½ sendok teh garam
  • 6 butir telur ayam kocok lepas
  • 55 gram tepung protein sedang
  • 15 gram tepung maizena (tambahan dari saya)
  • 100 ml susu cair
  • 50 gram margarine lelehkan
  • 1 kuning telur untuk olesan
  • 1/8 sendok the essens almond
  • Keju parut secukupnya
  • Wijen secukupnya (tambahan dari saya)
Cara membuat:
  1. Remas-remas tape singkong, gula pasir dan garam sampai gula larut. Masukkan telur. Aduk rata.
  2. Tambahkan tepung terigu dan tepung maizena. Aduk rata. Masukkan susu dan margarine leleh. Serta essens almond. Aduk rata.
  3. Tuang di loyang 18x18x4 cm, yang dioles margarine dan dialas kertas roti.
  4. Oven 20 menit dengan suhu 180 derajat celcius. Oles kuning telur. Taburi keju parut dan wijen.
  5. Panggang lagi selama kurang lebih 30 menit sampai matang.
  6. Sajikan dalam bentuk potongan.

Selamat mencoba dan menikmati d


Jumat, 06 Desember 2013

HUNKWE PISANG MARMER


Akhir-akhir ini selalu stok tepung hunkwe jadi lumayan sering membuat kudapan dari tepung ini. Selain praktis, rasanya itu lho gurih apalagi berpadu dengan pisang wah cocok sekali. Teksturnya kenyal dan lembut, anak-anak pasti suka. Putri mungil saya tidak pernah bosan menikmati kudapan ini, selalu lahap menyantapnya.

Tepung hunkwe atau mung-bean flour/ tepung kacang hijau adalah tepung yang terbuat sari pati kacang hijau, tepung ini berwarna putih, biasanya dijual dengan kemasan kertas putih atau coklat yang berbentuk silinder. Pati kacang hijau diperoleh melalui proses ekstraksi basah, yaitu penumbukan biji supaya terbelah, perendaman dalam air selama tiga jam, penghilangan kulit, kemudian penggilingan (ekstraksi) dengan penambahan air (rasio kacang hijau : air = 1 : 3) dan penyaringan. Bagian filtratnya dibiarkan selama 30 menit supaya terjadi pengendapan pati. Pati yang diperoleh dicuci 2-3 kali supaya bersih, kemudian dikeringkan. Tepung hunkwe yang diperoleh dapat dijadikan bahan baku pembuatan aneka kue dan soun. 

Tepung ini setelah menjadi kudapan teksturnya kenyal seperti agar-agar, sehingga cocok untuk membuat ongol-ongol, cendol, cente manis, nagasari dan masih banyak kudapan yang terbuat dari hunkwe. Di Indonesia tepung hunkwe ini biasanya dijual dengan berat 120 gram dan 150 gram per kemasan. Kekenyalan tepung hunkwe dalam kudapan menyesuaikan dengan cairan yang ditambahkan. Tepung hunkwe termasuk gluten free dan cocok untuk makanan bayi ataupun balita karena mengandung banyak serat dan bernilai gizi yang baik.


Hunkwe Pisang Marmer
 
Bahan:
  • 60 gram tepung hunkwe
  • 115 gram gula pasir
  • 700 ml santan dari ½ butir kelapa
  • ½ sendok teh garam
  • 1 lembar daun pandan
  • 1 sendok teh coklat bubuk
  • 4 buah pisang uli kukus


Cara membuat:
  1. Siapkan loyang yang telah dioles dengan sedikit minyak.
  2. Belah memanjang pisang uli kukus, menjadi 2 bagian, tata pisang didasar loyang. Sisihkan
  3. Larutkan coklat dengan 2 sendok teh air panas, aduk rata. Sisihkan
  4. Larutkan tepung hunkwe dengan 350 ml santan (dari 700 ml santan), sisihkan.
  5. Masak sisa santan dengan gula pasir, dan daun pandan sampai mendidih tambahkan garam, aduk rata. Masukkan larutan hungkwe sambil diaduk sampai matang dan meletup-letup.
  6. Tuang adonan diatas pisang. Tuang coklat cair diatas adonan lalu aduk sekali dengan garpu atau lidi menjadi motif marmer. Dinginkan.
  7. Potong-potong menurut selera. Sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati d

Kamis, 28 November 2013

TALAM LABU KUNING



Labu kuning terdiam di salah satu sudut dapur saya, koki rumah pun terdiam sejenak. Melihat si labu yang cantik sayang kalau dibiarkan begitu saja. Terlintas untuk mengolah menjadi kue talam, ceritanya pingin membuat kue tanpa telur. Setelah browsing menemukan beberapa resep. Setelah membaca dan akhirnya pilihan saya mengeksekusi resepnya Mbak Hesti, alasannya resep ini tidak menggunakan tepung sagu atau tepung kanji karena terlalu kenyal dan labunya tidak terasa, tetapi menggunakan tepung terigu katanya mbak Hesti labu kuningnya lebih terasa pokoknya it taste much butter….

Kue talam sendiri banyak ragam dan bentuknya, ada talam ubi ungu, talam singkong, talam jagung atau talam kentang dan masih banyak lagi. Biasanya saya sering melihat kue talam berbentuk cucing atau kotak. Kue talam adalah kue tradisional atau sering disebut kue basah yang pada umumnya empuk, bertekstur lembut dan tidak dapat bertahan lama.


Resepnya saya modifikasi sedikit ya, berhubung saya ada si putri mungil so menyesuaikan. Kasihan kalau teksturnya terlalu kenyal, anak saya terlalu lama  mengunyahnya. Resep asli menggunakan kacang kenari tetapi saya tanpa kacang, resep asli tanpa tepung maizena dan tanpa tepung beras, saya menggunakan dalam resep ini. Satu resep menjadi 16 cetakan cucing dan sisanya menggunakan Loyang 20x7cm dan saya potong-potong kotak menjadi 12 biji.



Talam Labu Kuning
 
Bahan:
Lapisan bawah:
  • 500 gram labu kuning kukus
  • 25 gram tepung mazena
  • 70 gram tepung terigu
  • 75 ml santan dari ¼ kelapa
  • ½ sendok teh garam
  • 3 sendok makan gula pasir

Lapisan atas:
  • 250 ml santan dari 3/4 kelapa
  • 15 gram tepung beras
  • 25 gram tepung maizena
  • 50 gram gula pasir
  • 2 lembar daun pandan
  • ½ sendok teh garam


Cara membuat:
  1. Panaskan dandang kukusn berisi air diatas api sedang hingga mendidih. Siapkan mangkuk kecil tahan panas/cucing, olesi sedikit minyak, sisihkan.
  2. Rebus 325 ml santan dari satu butir kelapa dengan daun pandan(saya sarankan untuk santan dilebihkan sedikit), aduk perlahan, setelah mendidih bagi santan menjadi 75 ml untuk lapisan atas dan 250 ml untuk lapisan bawah. Sisihkan.
  3. Lapisan bawah: haluskan labu kuning kukus bersama santan dengan blender, saya menggunakan hand blender, setelah halus campurkan dengan semua bahan untuk lapisan bawah aduk rata sampai adonan licin, saya menggunakan balon whisk. Masukkan adonan lapisan bawah ke dalam cetakan sampai ¾ penuh. Kukus selama 10 menit atau hingga mengeras.
  4. Lapisan atas: campur santan dengan tepung beras dan maizena, aduk hingga licin. Masukkan gula pasir, daun pandan dan garam. Aduk rata.
  5. Tuang lapisan atas atau lapisan putih ke atas adonan labu kuning hingga penuh. Teruskan mengukus selama 10 menit atau hingga kue masak.
  6. Angkat. Lepaskan dari cetakan. Sajikan.




Selamat mencoba dan menikmati d




Senin, 25 November 2013

PANEKOEK GULUNG
Vla Vanila Keju



Setelah membuat crepe, saya mencoba membuat panekoek gulung atau pancake gulung atau lebih popular dengan dadar gulung. Kulitnya hampir sama dengan crepe bedanya cuma ada penambahan cocoa powder. Rencana pengen membuat panekoek hijau daun suji dan pandan. Daripada persediaan cocoa powder masih banyak, lebih baik digunakan daripada menggunakan pewarna. Saya teringat resep waktu saya mengikuti demo chocolate THEYS dangan chef Ucu Sawitri, resep itu masih tersimpan rapi. Waktu itu saya sudah mencoba membuatnya dan hasilnya memang lezat. Ini kedua kali saya membuat setelah sekian lama dan baru ini  saya mempunyai kesempatan untuk posting di blog.
Panekoek atau bahasa Belanda pannekoek adalah kue dadar yang terbuat dari terigu, telur ayam, gula dan susu. Bahan-bahan dicampur dengan air/susu/santan membentuk adonan kental yang digoreng diatas wajan dadar yang diolesi sedikit minyak. Biasanya adonan dicampur dengan bahan pengembang, baking powder, soda kue, ragi, bir atau kocokan putih telur.
Di seluruh dunia terdapat berbagai macam pannekoek, salah satunya di Indonesia terkenal dengan dadar gulung dengan berbagai macam isi. Dadar gulung tradisional biasanya menggunakan unti dan adonannya berwarna hijau daun pandan suji. Dengan adanya kreativitas dadar gulung banyak variasi warna dan isi.

Ceritanya keluarga saya kurang menyukai unti, so saya memilih membuat panekoek gulung isi vla vanilla keju. Isinya terinspirasi dari vla pudding kacang hijau tempo hari, yang rasanya enak banget tapi ada modif sedikit dari saya yaitu penambahan maizena dan kuning telur.

Sebenarnya membuat panekoek ini harus hati-hati dengan penggunaan telur, apabila sudah dingin kadang masih terasa bau telur. Penggunaan telur yang banyak harus kita imbangi dengan aroma pandan atau vanilla. Sehingga panekoek dengan wangi vanilla dan pandan terasa lezat dan sekali nyemil akan nyemil dan nyemil lagi.
Yang lebih kita perhatikan lagi penggunaan tepung terigu, lebih baik menggunakan tepung terigu protein sedang atau protein tinggi, menghindari panekoek yang kita bikin tetap terjaga kelembapannya tidak kering, sehingga mempermudahkan kita untuk menggulungnya karena lebih lentur. Untuk resep ini saya menggunakan tepung terigu protein tinggi dan tanpa baking powder. Resep asli menggunakan baking powder.

Panekoek Gulung
Sumber resep kulit dari Panekoek tumpuk Chef Ucu Sawitri

Bahan Kulit:
  • 150 gram tepung terigu
  • 25 gram cocoa powder
  • 1 sendok teh gula pasir
  • ½ sendok the baking powder (saya skip)
  • ¼ sendok teh garam
  •  2 butir kuning telur ayam
  • 400 ml susu cair
  • 5o gram butter cair
  • ¼ sendok teh vanilla ekstrak


Bahan isi:
  • 50 gram keju cheddar parut
  • 250 ml susu cair tawar
  • 25 gram gula pasir
  • 1 butir kuning telur ayam
  • 1/8 sendok the esense vanilla
  • 2 sendok makan tepung maizena


Cara membuat kulit:
  1. Aduk rata tepung terigu, cocoa powder,gula pasir dan garam. Sisihkan.
  2. Campur telur, susu cair,  Aduk rata.
  3. Tuang sedikit-sedikit ke dalam campuran tepung. Aduk rata. Masukkan butter cair lalu aduk hingga rata.
  4. Buat dadar di pan anti lengket. Sisihkan.
  5. Ambil selembar kulit dadar gulung. Isi dengan bahan vla. Lipat lalu gulung.
  6. Sajikan.


Cara membuat Isi:
  1. campur susu, keju, tepung maizena, gula pasir dan vanilla aduk rata. Masak sampai mendidih dan keju larut.
  2. Kocok lepas kuning telur, tambahkan 2 sendok makan campuran adonan maizena. Aduk rata. Masukkan kembali ke dalam adonan masak sampai meletup-letup dan mengental. Sisihkan.





Selamat mencoba dan menikmati d



Jumat, 22 November 2013

BROWNIES KLASIK


Sering sekali membuat brownies panggang tapi belum pernah saya posting resepnya. Biasanya saya membuat dengan resep keluarga, tapi setelah membaca resep di Majalah Sedap dengan penggunaan dua telur saja, menarik rasanya hihihii…lebih ekonomis ya dibandingkan yang biasa saya buat dengan empat telur lumayanlah untuk dicoba. Sisa telurnya bisa buat resep yang lain.


Teringat teman SMA dulu bu guru Ika Ratih Puruhita, penasaran dengan brownis. Tempo hari sempat curhat masalah brownies buatannya selalu mengembang dan gak bantat kenapa ya? Menurut saya, kemungkinan pengocokan telurnya terlalu lama sehingga mengembang dan pada akhirnya brownies ini teksturnya seperti cake, kemungkinan juga penggunaan coklatnya terlalu sedikit atau karena terlalu banyak telur atau…atau…hihihiii….ternyata banyak kemungkinan. Karena saya sendiri gak tahu resep brownies yang dibuat bu guru Ika, jadi serba kemungkinan penyebabnya.

Nah, ini brownies klasik panggang dengan resep yang simple. It’s so easy, karena cake ini cake bantat, yang penting harus sesuai resep ya. Saya membuatnya dengan almond panggang cincang, dengan taburan almond slice. O iya saya tambahin susu bubuk. Biasa suka sekali saya modifikasi.
Konon Brownies dibuat pertama kali di Amerika, asal muasalnya ada seorang chef yang membuat dengan campuran bahan-bahan yang tak sengaja dan ternyata bantat. Alhasil tak disangka ternyata cake bantat ini banyak penggemarnya. Ya iyalah bantat karena banyak coklat ha…ha…so pasti tetep yummy.

Saya biasanya menikmati brownies keesokan harinya, rasanya lebih mantap dari pada yang fresh from oven lebih kering. Ternyata brownies ini rasanya kering diluar chewy lembab di dalam, perpaduan coklat pekat dengan almond cincang terasa pas untuk teman cemilan. Paling suka klo membuat brownies dengan permukaan cakenya garing, mengkilat dan retak-retak sungguh menggoda, Kulityang retak-retak merupakan cirri khas brownie. Sering juga retakan ini tidak diperoleh karena campuran lelehan margarine dan coklat dicampurkan ke dalam adonan lain dalam keadaan masih panas. Brownies ini ketika digigit dan dikunyah ada sensasi krenyes kacang dengan rasa lembab karena coklatnya yang dominan. Brownies dengan sedikit telur tetap yummy.
Special buat temanku Ika Ratih Puruhita, ayo semangat membuat brownies, pasti bisa.


Brownies Klasik

Bahan:
100 gram margarine
200 gram dark cooking coklat, potong-potong
2 butir telur
120 gram gula pasir
40 gram tepung protein sedang
25 gram coklat bubuk
1/4 sendok teh baking powder (skip)
75 gram kacang mede sangria, cincang kasar (saya pake 55 gram almond panggang cincang)
20 gram susu bubuk (tambahan saya, resep asli tanpa susu bubuk)
15 gram almondslice, untuk taburan

Cara membuat:
Panaskan margarine. Matikan api.Tambahkan potongan dark cooking cocholate. Aduk sampai larut. Sisihkan dan biarkan mengental.
Kocok telur dan gula pasir 2 menit sampai rata asal kental.
Masukkan campuran margarine sedikit-sedikit sambil dikocok rata ( Saya aduk rata menggunakan spatula)
Tambahkan campuran tepung terigu, coklat bubuk sambil diayak dan dikocok perlahan (saya aduk rata). Masukkan kacang almond. Aduk rata.
Tuang di Loyang 30x10x4 cm (saya menggunakan Loyang 20x20x4 cm) yang dioles margarine dan  dialas kertas roti. Taburkan almond slice.
Oven dengan api bawah suhu 180 derajat celcius 30 menit sampai matang.

Catatan:
Versi saya sebelum membuat brownies lebih baik panaskan oven dengan api kecil ya, karena saya menggunakan oven tangkring. Tujuannya agar panasnya merata dan suhunya set. Setelah itu siapkan loyang terlebih dulu, kemudian bahan-bahan yang lain.

Selamat mencoba dan menikmati d